Ini
ceritanya saya lagi galau.
-
Galau saya ini
karena saya sedang sensitif,
-
Karena saya sedang
sensitif, saya sering merasa sendiri
-
Saya merasa
sendiri karena tiba-tiba sahabat saya terasa menjauh,
-
emm... bukan,
mungkin saya yang terkesan menjauh dari mereka.
-
Ya mungkin saya
pikir mereka yang menjauh, tapi mereka pikir saya yang menjauh. Jadi menurut
saya, ini soal rasa, mereka dapat merasa saya yang menjauh, saya dapat merasa
mereka yang menjauh. Tapi ya sudahlah, toh saya tak terlalu mempermasalahkannya
-
Nah, kesendirian
ini mungkin karena kesibukan saya, kesibukan saya berbeda dengan sahabat saya,
jadi ibaratnya kini kami berada di dunia yang berbeda, namun kami masih bisa
saling berinteraksi. Yah walaupun intensitasnya sangat berkurang
-
Oke, mungkin
dulu waktu awal-awal kuliah, kami selalu bersama, bekerjasama selalu, main
bersama, dan lain sebagainya.
-
Kini, mungkin
tak bisa lagi seperti itu, kegiatan saya berbeda dengan mereka. Saya mungkin
dianggap “sibuk” oleh teman-teman dekat saya, jadi mereka tak mau mengganggu
saya. Itu yang mungkin membuat saya merasa sendiri, mereka sebenarnya tak
menjauh, mereka hanya memberi kesempatan kepada saya untuk beraktivitas (ini
sih positive thinking saya aja, dari pada mikir yang aneh-aneh)
-
Saya pun tak
dapat mengganggu mereka, mungkin mereka pun ingin menikmati kegiatan mereka
saat ini
-
Saya tak boleh
mengganggu mereka
-
Mereka sudah
memiliki kesenangan sendiri
- Mereka sudah
merasakan kenyamanan (mungkin)
- Saya pun harus
menghargai itu
- Mungkin mereka
menjauh, oh tidak, saya yang menjauh, oh tidak apapun lah itu, tergantung
persepsi siapa.
·
Mungkin karena
sikap saya yang kurang berkenan di hati mereka (Maaf yaa)
·
Mungkin karena
mereka sudah tidak membutuhkan saya lagi (tak apa, tapi kalau suatu saat
membutuhkan saya, katakan saja),
·
Mungkin juga
karena mereka telah mendapatkan kesibukan masing-masing
· Mungkin karena
mereka telah menemukan kenyamanan persahabatan (mungkin itu bukan saya)
-
Ini hanya
kegalauan saya, kegalauan yang berasal dari rasa sensitif, sehingga hal kecil
pun terasa berat.
-
Ini masalah rasa
yang saya miliki kini
-
Ini bukan
masalah siapa yang benar dan salah
-
Disini tidak ada
benar dan salah
-
Ini hanyalah
persepsi saya akan stimuli indrawi dari pengalaman objek yang saya tangkap atau
respon terhadap suatu hal. Persepsi ini bermula dari sensasi saya atau respon
cepat saya akan apa yang saya sering lihat kini.
-
Baik, inilah
curhat saya sedikit, mungkin Anda yang membaca ini dapat berdiskusi dengan
saya, mau diskusi apa? Atau ada yang merasakan hal yang sama dengan saya? Yah,
ini sekedar rangkaian kata, yang belum dapat menggambarkan keseluruhan apa yang
saya ingin ungkapkan. Mungkin suatu saat saya dapat edit tulisan ini.
Terimakasih
untuk pembaca J